Sunday, January 3, 2016

PERMINTAAN, PENAWARAN, PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN, dan KONSEP ELASTISITAS

PERMINTAAN DAN PENAWARAN


Pasar. Siapa yang tidak tau apa itu pasar. Pasar dalam pengertian ilmu ekonomi adalah pertemuan permintaan dan penawaran. Mekanisme pasar adalah proses penetuan tingkat harga berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran. Nah, pada postingan saya kali ini saya bukan untuk menjelaskan apa itu pasar melainkan mengenai permintaan dan penawaran. Apakah diantara saudara saudari pembaca tau apa itu permintaan dan penawaran ? berikut penjelasannya.

  1. Pengertian Permintaan dan Penawaran. 
PERMINTAAN adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu, agar lebih akurat biasanya akan dimasukkan dimensi geografis. Misalnya ketika berbicara tentang permintaan baju batik di Semarang, kita berbicara tentang berapa jumlah baju yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga dalam satu periode waktu tertentu, perbulan atau pertahun di Semarang. 

PENAWARAN adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual) pada berbagai tingkat harga selama satu periode tertentu.

    2.  Hukum Permintaan dan Penawaran

HUKUM PERMINTAAN BILA HARGA SUATU BARANG NAIK, CETERIS PARIBUS, MAKA JUMLAH BARANG ITU YANG DIMINTA AKAN BERKURANG, DAN SEBALIKNYA”.

HUKUM PENAWARAN “SEMAKIN TINGGI HARGA SUATU BARANG, CETERIS PARIBUS, SEMAKIN BANYAK JUMLAH BARANG TERSEBUT  YANG INGIN DITAWARKAN OLEH PENJUAL, DAN SEBALIKNYA”.

     3. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran

Faktor Faktor yang mempengaruhi Permintaan :

  • Harga barang itu sendiri, Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah begitu juga sebaliknya. Hal ini mengingatkan kita terhadap hukum permintaan.
  • Harga Barang lain yang terkait, Harga barang lain dapat mempengaruhi permintaan suatu barang, tetapi kedua macam barang tersebut mempunyai keterkaitan. Keterkaitan dua macam barang dapat bersifat distributif (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap).
    Misalnya dapat kita lihat dari subtitusi dari harga kentang adalah ubi, jagung. Suatu barang menjadi subtitusi barang lain bila terpenuhi paling tidak salah satu syarat dari dua syarat: memiliki fungsi dan kandungan yang sama. Dalam hal ini apabila harga kentang meningkat, harga relatif ubi menjadi lebih murah sehingga permintaan ubi meningkat.
  • Tingkat Pendapatan Perkapita, Tingkatan pendapatan perkapita dapat mencemirkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.
  • Selera atau Kebiasaan, Selera atau kebiasaan juga dapat mempengaruhi permintaa. Contoh nya beras. Meskipun harga beras sama, permintaan beras per tahun di provinsi Maluku lebih rendah dari pada provinsi Sumatra Barat. Karena di Maluku masyaraktnya lebih menyukai sagu, sedangkan di Sumatra Barat masyaraktnya lebih menyukai beras.
  • Jumlah Penduduk, Makin banyak jumlah penduduk makan akan berpengaruh terhadap suatu permintaan barang. Contoh nya beras, karena di masyarakat Indonesia beras merupakan makanan pokok maka permintaan beras berhubungan poitif dengan jumlah penduduk.
  • Perkiraan Harga di masa datang, Bila memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, maka akan lebih baik membeli barang tersebut sekrang dengan harga yang lebih murah sehingga dimasa yang akan datang kita bisa menghemat belanja.
  • Distribusi Pendapatan, Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila distribusi pendapatan buruk. Artinya jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah, sehingga permintaan suatu barang menurun.
  • Usaha Usaha Produsen Meningkatkan Penjualan, Usaha usaha nya tersebut dapat berupa pengiklanan suatu produk yang akan dijual. Dengan adanya pengikalanan maka masyarakat akan mengetahui produk yang kita jual sehingga akan meningkatkan penjualan.

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

  • Harga barang itu sendiri, Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini berhubungan dengan hukum penawaran yang menjelaskan sifat hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah barang tersebut yang di tawarkan penjual.
  • Harga Barang lain yang terkait, Barang barang subtitusi dapat mempengaruhi penawaran suatu barang. Secara umum dapat dikatakan bahwa apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang komplemen, dapat dinyatakan bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang berkurang, dan sebaliknya.
  • Harga Faktor Produksi, Kenaikan harga faktor produksi, seperti tingkat upah yang lebih tinggi, harga bahan baku yang meningkat, atau kenaikan tingkat bunga modal akan menyebabkan perusahaan memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap. Dan juga harga faktor produksi akan memberi pengaruh terhadap keuntungan perusahaan. Apabila laba/keuntungan sebuah industri tidak menarik lagi maka perusahaan akan pinda ke industri lain dan hal ini akan mengakibatkan berkurangnya penawaran barang.
  • Biaya Produksi, Kenaikan harga input akan mengakibatkan kenaikan harga produksi. Jadi apabila biaya produksi meningkat maka produsen akan mengurangi hasil produksi nya, berarti penawaran barang itu berkurang.
  • Teknologi Produksi, Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan barang barang baru. Hubungannya denga penawaran suatu barang, kemajuan teknologi menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.
  • Jumlah Pedagang atau Penjual, Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah.
  • Tujuan Perusahaan, Tujuan sebuah perusahaan adalah memaksimumkan laba, bukan memaksimumkan hasil produksinya. Akibatnya, tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara maksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat produksi yang memberikan keuntungan maksimum.
  • Kebijakan Pemerintah,Kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi penawaran suatu barang dapat kita lihat contoh nya pada rakyat indonesia yang makanan pokoknya adalah beras. Kebijakan pemerintah untuk mengurangin impor beras dan meningkatkan produksi dalam negeri guna tercapainya swasembada beras.

HARGA KESEIMBANGAN

PENENTUAN HARGA KESEIMBANGAN

Harga keseimbangan adalah harga dimana baik konsumen maupun produsen sama sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi dan dijual. Jika harga dibawah harga keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Karena permintaan akan meningkat dan penawaran menjadi berkurang. Sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan menurun.

PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN

PENDEKATAN KARDINAL

Kardinal menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara nominal, sebagaimana kita menghitung berat dengan kilogram / gram dan mengukur dengan meter / centi meter. landuasan dasar dari pendekatan kardinal ini adalah merupakan kepuasan dari konsumsi para pelanggan atau costumer, jadi makin banyak barang yang dikonsumsi maka semakin besar rasa kepuasan.

PENDEKATAN ORDINAL

apabila di pendekatan kardinal sebuah kepuasan tersebut dapat dihitung, berbeda halnya dengan pendekatan ordinal dimana kepuasan tersebut tidak bisa di hitung atau di kuantitatif kan karena kepuasan antara konsumen satu dengan yang lain tidak bisa dikatakan sama, karena kepuasan masing masing konsumen dapat berbeda beda.

KONSEP ELASTISITAS

Berdasarkan faktor faktor yang mempengaruhi permintaan yang sudah dijelaskan diatas ada tiga faktor yang penting yang mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang yaitu, harga barang itu sendiri, harga barang lain, dan pendapatan.
Elasistisitas yang dikaitkan dengan harga barang itusendiri disebut harga price elasticity of demand. Sedangkan elasitisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elasitisitas silang cross elasticity, dan bila dikaitkan dengan pendapatan disebut elasitisitas pendapatan income elasticity.

ELASTISITAS HARGA

Elastisitas harga (Ep) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang apabila harga nya berubah sebesar satu persen.
Faktor faktor yang mempengaruhi elastisitas harga 
  • Tingkat subtitusi, makin sulit mencari substitusi suatu barang permintaan makin inelastis. Dimana inelastis merupakan perubahan permintaan dalam persentase lebih kecil dari pada perubahan harga.
  • Jumlah pemakai, semakin banyak jumlah pemakai, permintaan akan suatu barang makin inelastis.
  • Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen, bila proporsi tersebut besar maka permintaan cenderung lebih elastis. Dimana elastis merupakan perubahan harga barang menyebabkan perubahan permintaan yang besar.
  • Jangka waktu,  jangka waktu permintaan atas suatu barang juga mempunyai pengaruh terhadap elastisitas harga, hal ini tergantung pada apakah barang nya durabel atau nondurabel.

ELASTISITAS SILANG

Elastisitas silang / cross elasticity mengukur persentase perubahan permintaan suatu barang sebagai akibat perubahan harga barang lain sebesar satu persen.

Nilai Ec mencerminkan hubungan antara barang X dan barang Y. Apabila Ec > 0, X merupakan subtitusi Y. Kenaikan harga Y menyebabkan harga relatif X lebih murah, sehingga permintaan terhadap X meningkat. Contoh nya apabila harga ikan naik maka permintaan terhadap daging ayam akan meningkat karena sekarang daging ayam relatif menjadi lebih murah dibanding harga ikan.

Apabila Ec < 0 menunjukkan hubungan X dan Y adalah komplementer. X hanya bisa digunakan bersama sama Y. Penambahan atau pengurangan terhadap X, menyebabkan penambahan dan pengurangan terhadap Y. Jadi kenaikan harga Y menyebakan permintaan terhadap Y menurun yang juga nantinya akan diikuti oleh X. Misalnya bila BBM naik maka kemungkinan permintaan terhadap mobil akan berkurang.

ELASTISITAS PENDAPATAN

Elastisitas Pendapatan / income elasticity mengukur berapa Persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila pendapatan berubah sebesar satu persen.

Pada umumnya nilai Ei positif, karena kenaikan pendapatan (nyata) akan meningkatkan permintaan.
Makin besar nilai Ei elastisitas pendapatannya makin besar.
  •  Ei > 0 merupakan barang normal
  •  Ei antara 0 sampai 1 merupakan kebutuhan pokok
  • Ei > 1 merupakan barang mewah
  • Ei < 0 permintaan terhadap barang tersebut justru menurun pada saat pendapatan nyata meningkat, disebut dengan barang inferrior.



Sumber :
Rahardja, Prathama. Mandala Manurung.2008.Pengantar Ilmu Ekonomi.Jakarta.Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

No comments: