Wednesday, January 20, 2016

Pendapatan Nasional, Variabel Investasi, Uang dan Kebijaksanaan Moneter

PENDAPATAN NASIONAL DENGAN PEREKONOMIAN TERTUTUP DUA VEKTOR

Perekonomian dua sector adalah  perekonomian yang terdiri hanya dari dua sector yaitu sector rumah tangga keluarga konsumen dan sector rumah tangga perusahaan atau industri. Pada perekonomian dua sector, investasi dianggap konstan, dan merupakan variable eksogen. Dalam hal ini, investasi merupakan variable yang ditentukan di luar model dan tidak menjadi pokok bahasan.

Sebagian pendapatan yang diterima oleh rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi yaitu: membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sector perusahaan. Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam institusi-institusi keuangan. Pengusaha yang ingin melakukan investasi akan meminjam tabungan rumah tangga yang dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan.

Dari Interaksi kedua pelaku perekonomian tersebut muncul variable yang disebut dengan saving atau tabungan. Karena hanya ada dua pelaku, maka saving diasumsikan sama dengan rumah tangga industri. Hal ini didasarkan pada konsep bahwa tabungan rumah tangga konsumen diasumsikan akan digunakan oleh rumah tangga perusahaan atau industri.

Model Analisis Dengan Variabel Investasi dan Tabungan

Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi. Tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak dikomsumsi.Jadi,besarnya pendapatan akan sama dengan besarnya konsumsi ditambah dengan tabungan (Y = C + S ).Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut.

Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomiandan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut.Jadi,baik dalam hukum psikologi konsumsi dari Keynes dikemukakan,Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan (saving).

Faktor yang Mempengaruhi:
  • Permintaan dan penawaran agregat

Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga.Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sector-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga,sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.

Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat,maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga,tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan.Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional),yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran.Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga,tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.

  •  Konsumsi dan tabungan

Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi.Antara konsumsi,pendapatan,dan tabungan sangat erat hubungannya.Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.

  • Investasi

Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.

Angka Pengganda

Angka pengganda adalah hubungan kausal antara variabel tertentu dengan variabel pendapatan nasional. Jika angka pengganda tersebut mempunyai angka yang tinggi, maka perubahan yang terjadi pada variabel tersebut akan mempengaruhi terhadap tingkat pendapatan nasional juga besar dan sebalikanya. Perubahan pendapatan nasional itu ditunjukan oleh suatu angka pelipat yang disebut dengan koefisien multiplier.

HUBUNGAN PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI dan PENGANGGURAN

  • Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan outputriil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.

  • Inflasi

 Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus. Dari pengertian tersebut maka apabila terjadi kenaikan harga hanya bersifat sementara, maka kenaikan harga yang sementara sifatnya tersebut tidak dapat dikatakan inflasi. 

  • Pengangguran

Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.

UANG

Uang dari sudut pandang ekonomi merupkan stok aset – aset yang digunakan untuk transaksi. Uang adalah sesuatu yang diterima atau dipercaya masyarakat sebagai alat pembayaran atau transaksi. 

Bank Sentral

Fungsi utama paling mendasar dari sebuah bank sentral  suatu negara adalah mengatur jumlah uang beredar dalam perekonomian. Tapi dalam praktiknya, bank sentral menjalankan banyak fungsi mulai dari penanganan penyelesaian giro sampai kepada pemeberian izin, pembinaan, dan pengawasan perbankan.Berikut adalah beberapa fungsi utama bank sentral :


  • Agen fisikal pemerintah
  • Banknya bank
  • Menentukan kebijakan moneter
  • Pengawasan, evaluasi, dan pembinaan perbankan
  • Penanganan transaksi giro
  • Riset riset ekonomi

Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional  atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberi jasa dalam lalu-lintas pembayaran. Kegiatan usaha bank umum antara lain :


  • Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu
  • Meberikan kredit
  • Menerbitkan surat pengakuan utang
  • Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya
  • Kegiatan kegiatan lain yang lazim dilakukan bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang undang dan peraturan yang berlaku
Kegiatan usaha yang tidak boleh dilakukan oleh bank umum adalah :


  • Melakukan penyertaan modal, kecuali dalam hal tertentu seperti yang diatur dalam undang undang
  • Melakukan usaha preansuransian
  • Melakukan usaha lain seperti yang diatur undang – undang

KEBIJAKAN MONETER

Kebijakan Moneter adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan dengan mengatur jumlah uang beredar.
Ada tiga instrumen utama yang digunakan untuk mengatur jumlah yang beredar:


  1. Operasi Pasar Terbuka, adalah pemerintah yang mengendalikan jumlah uang beredar dengan cara menjual atau membeli surat surat berharga milik pemerintah.
  2. Fasilitas Diskonto, tingkat bunga diskonto adalah tingkat bunga yang ditetapkan pemerintah atas bank bank umum yang meminjam ke bank sentral.
  3. Rasio Cadangan Wajib, ini dapat mengubah jumlah uang beredar jika rasio cadangan wajib diperbesar maka kemampuan bank memberikan kredit akan lebih kecil dibanding sebelumnya.
  4. Imbauan Moral, dengan imbauan moral otoritas moneter mencoba mengarahkan atau mengendalikan jumlah uang beredar.
Sumber :
http://enjhayagas.blog.com/2011/06/08/pertumbuhan-ekonomi-inflasi-pengangguran/

http://ichaald.blogspot.co.id/2012/06/model-analisis-dengan-variabel.html

http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-makro/perekonomian-tertutup-sederhana-dua-sektor/

Rahardja, Prathama. Mandala Manurung.2008.Pengantar Ilmu Ekonomi.Jakarta.Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

No comments: