Wednesday, January 20, 2016

Pendapatan Nasional, Variabel Investasi, Uang dan Kebijaksanaan Moneter

PENDAPATAN NASIONAL DENGAN PEREKONOMIAN TERTUTUP DUA VEKTOR

Perekonomian dua sector adalah  perekonomian yang terdiri hanya dari dua sector yaitu sector rumah tangga keluarga konsumen dan sector rumah tangga perusahaan atau industri. Pada perekonomian dua sector, investasi dianggap konstan, dan merupakan variable eksogen. Dalam hal ini, investasi merupakan variable yang ditentukan di luar model dan tidak menjadi pokok bahasan.

Sebagian pendapatan yang diterima oleh rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi yaitu: membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sector perusahaan. Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam institusi-institusi keuangan. Pengusaha yang ingin melakukan investasi akan meminjam tabungan rumah tangga yang dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan.

Dari Interaksi kedua pelaku perekonomian tersebut muncul variable yang disebut dengan saving atau tabungan. Karena hanya ada dua pelaku, maka saving diasumsikan sama dengan rumah tangga industri. Hal ini didasarkan pada konsep bahwa tabungan rumah tangga konsumen diasumsikan akan digunakan oleh rumah tangga perusahaan atau industri.

Model Analisis Dengan Variabel Investasi dan Tabungan

Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi. Tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak dikomsumsi.Jadi,besarnya pendapatan akan sama dengan besarnya konsumsi ditambah dengan tabungan (Y = C + S ).Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut.

Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomiandan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut.Jadi,baik dalam hukum psikologi konsumsi dari Keynes dikemukakan,Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan (saving).

Faktor yang Mempengaruhi:
  • Permintaan dan penawaran agregat

Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga.Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sector-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga,sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.

Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat,maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga,tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan.Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional),yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran.Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga,tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.

  •  Konsumsi dan tabungan

Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi.Antara konsumsi,pendapatan,dan tabungan sangat erat hubungannya.Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.

  • Investasi

Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.

Angka Pengganda

Angka pengganda adalah hubungan kausal antara variabel tertentu dengan variabel pendapatan nasional. Jika angka pengganda tersebut mempunyai angka yang tinggi, maka perubahan yang terjadi pada variabel tersebut akan mempengaruhi terhadap tingkat pendapatan nasional juga besar dan sebalikanya. Perubahan pendapatan nasional itu ditunjukan oleh suatu angka pelipat yang disebut dengan koefisien multiplier.

HUBUNGAN PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI dan PENGANGGURAN

  • Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan outputriil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.

  • Inflasi

 Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus. Dari pengertian tersebut maka apabila terjadi kenaikan harga hanya bersifat sementara, maka kenaikan harga yang sementara sifatnya tersebut tidak dapat dikatakan inflasi. 

  • Pengangguran

Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.

UANG

Uang dari sudut pandang ekonomi merupkan stok aset – aset yang digunakan untuk transaksi. Uang adalah sesuatu yang diterima atau dipercaya masyarakat sebagai alat pembayaran atau transaksi. 

Bank Sentral

Fungsi utama paling mendasar dari sebuah bank sentral  suatu negara adalah mengatur jumlah uang beredar dalam perekonomian. Tapi dalam praktiknya, bank sentral menjalankan banyak fungsi mulai dari penanganan penyelesaian giro sampai kepada pemeberian izin, pembinaan, dan pengawasan perbankan.Berikut adalah beberapa fungsi utama bank sentral :


  • Agen fisikal pemerintah
  • Banknya bank
  • Menentukan kebijakan moneter
  • Pengawasan, evaluasi, dan pembinaan perbankan
  • Penanganan transaksi giro
  • Riset riset ekonomi

Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional  atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberi jasa dalam lalu-lintas pembayaran. Kegiatan usaha bank umum antara lain :


  • Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu
  • Meberikan kredit
  • Menerbitkan surat pengakuan utang
  • Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya
  • Kegiatan kegiatan lain yang lazim dilakukan bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang undang dan peraturan yang berlaku
Kegiatan usaha yang tidak boleh dilakukan oleh bank umum adalah :


  • Melakukan penyertaan modal, kecuali dalam hal tertentu seperti yang diatur dalam undang undang
  • Melakukan usaha preansuransian
  • Melakukan usaha lain seperti yang diatur undang – undang

KEBIJAKAN MONETER

Kebijakan Moneter adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan dengan mengatur jumlah uang beredar.
Ada tiga instrumen utama yang digunakan untuk mengatur jumlah yang beredar:


  1. Operasi Pasar Terbuka, adalah pemerintah yang mengendalikan jumlah uang beredar dengan cara menjual atau membeli surat surat berharga milik pemerintah.
  2. Fasilitas Diskonto, tingkat bunga diskonto adalah tingkat bunga yang ditetapkan pemerintah atas bank bank umum yang meminjam ke bank sentral.
  3. Rasio Cadangan Wajib, ini dapat mengubah jumlah uang beredar jika rasio cadangan wajib diperbesar maka kemampuan bank memberikan kredit akan lebih kecil dibanding sebelumnya.
  4. Imbauan Moral, dengan imbauan moral otoritas moneter mencoba mengarahkan atau mengendalikan jumlah uang beredar.
Sumber :
http://enjhayagas.blog.com/2011/06/08/pertumbuhan-ekonomi-inflasi-pengangguran/

http://ichaald.blogspot.co.id/2012/06/model-analisis-dengan-variabel.html

http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-makro/perekonomian-tertutup-sederhana-dua-sektor/

Rahardja, Prathama. Mandala Manurung.2008.Pengantar Ilmu Ekonomi.Jakarta.Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

PASAR dan PENDAPATAN NASIONAL

PASAR


Sebagaimana yang sudah saya jelaskan pada postingan permintaan dan penawaran bahawa pasar adalah tempat dimana terjadinya permintaan dan penawaran. pada postingan kali ini saya akan menjelaskan lebih lanjut mengenai pasar yaitu jenis jenis pasar.

Jenis Jenis Pasar

Pasar Pesaing Sempurna


          Sebuah pasar dikatakan pasar pesaing sempurna apa bila memenuhi sayarat / karakteristik, berikut karakteristik pasar pesaing sempurna :
  • Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen homogeneous product
          Yang dimaksud dengan produk yang homogen adalah produk yang mampu memberikan kepuasan kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya. Konsumen tidak membeli merek barang tetapi kegunaan barang.  Oleh karena itu semua perusahaan dianggap mampu memproduksi barang dan jasa dengan kualitas dan karakteristik yang sama.
  • Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan / informasi yang sempurna perfect knowledge
          Konsumen dan Produsen memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk dan input yang di jual. dengan begitu konsumen tidak akan mengalami perlakuan harga jual yang berbeda dari satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
  • Output sebuah perusahaan relatif kecil dibanding output pasar small relatively output
          Semua perusahaan dalam industri dianggap berproduksi efesien (biaya rata rata terendah), baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. dengan demikian jumlah output setiap perusahaan secara individu dianggap relatif kecil dibanding jumlah output seluruh perusahaan dalam industri.
  • Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar price taker
          Secara individu perusahaan tidak mampu memengaruhi harga pasar, oleh karena itu perusahaan menyesuaikan jumlah output untuk mencapai laba maksimum. Kenapa ?? karena perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar.
  • Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar free entry and exit
          Pasar pesaing sempurna faktor produksi mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi. Faktor produksi seperti tenaga kerja, karena tenaga kerja mudah untuh dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya tanpa biaya. hal ini lah yang menyebabkan perusahaan leluasa untuk masuk keluar pasar. Jika perusahaan tertari di sebuah industri maka perusahaan tersebut dapat langsung masuk, apabila sudah tertarik lagi atau gagal dengan segera dapat keluar.

Pasar Pesaing Sempurna juga memiliki kelebihan dan kelemahan, diantara nya adalah :

Kelebihan 
  • Pasar pesaing sempurna memeberikan penjelasan tentang perilaku perusahaan dalam dunia ideal, dimana dibuktikan bahwa perusahaan berproduksi dalam skala yang efisien dengan harga produksi yang paling murah.
  • Pasar pesaing sempurna memungkinkan output yang maksimum dibanding pasar lainnya.
  • Konsekuensi model pasar pesaing sempurna bagi masyarakat adalah pasar ini memberikan tingkat kemakmuran dan kenikmatan yang maksimal, karena harga jual barang dan jasa adalah yang termurah, jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksimal, masyarakat merasa nyaman dalam mengonsumsi karena tidak perlu membuang waktu untuk memilih barang dan jasa dan tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga 
Kelemahan

  • Kelemahan dalam hal asumsi

Asumsi asumsi yang dipakai dalam pasar persaingan sempurna mustahil terwujud karena dalam dunia nyata produsen dengan konsumen dibatasi oleh dimensi waktu dan tempat . keterbatasan itu mengakibatkan butuh nya biaya untuk melakukan perpindahan faktor produksi dan pengumpulan informasi, sehingga yang diperoleh pun tidak homogen dan sempurna.

  • Kelemahan dalam pengembangan teknologi

Pengembangan teknologi sangat dibutuh kan untuk meningkatkan efesiensi produksi, karena dengan meningkatnya efesiensi produksi maka setiap perusahaan akan mendapatkan laba yang meningkat pula.

  • Konflike efesiensi-keadilan

Pasar persaingan sempurna sangat menekankan efesiensi, tetapi hal ini akan mengakibatkan masalah industri antara negara berkembang dengan negara maju. Apa penyebabnya ? penyebabnya karena di negara berkembang nantinya akan membutuhkan biaya produksi yang lebih tinggi dari negara maju agar dapat bersaing di pasar global.

Pasar Monopoli


Pasar monopoli adalah pasar dimana cuman hanya ada satu produsen tanpa ada produsen lain bisa dikatakan bahwa pasar monopoli ini produsen nya tidak memiliki pesaing. Jadi perusahaan perusahaan yang mempunyai daya monopoli karena kemampuan teknis disebut perusahaan monopolis alamiah.

Pasar Monopoli memiliki dampak negatif terhadap masayarakat yaitu biaya sosial, biaya sosial tersebut antara lain :

  • Hilang atau berkurangnya tingkat kesejahteraan konsumen
  • Menimbulkan eksploitasi terhadap konsumen dan pekerja
  • Memburuknya kondisi makroekonomi nasional
  •   Memburuknya kondisi perekonomia internasional

Dampak positif dari pasar monopoli ini antara lain :
  •  Monopoli, efesiensi, dan pertumbuhan ekonomi
  •   Monopoli dan efesiensi pengadaan barang publik
  • Monopoli dan peningkatan kesejahteraan masyarakat


      Pasar Monopolistis


      salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. (https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_monopolistik) 

      Karakteristik dari Pasar zpersaingan Monopolistik :
  1.       Produk yang terdiferensial
  2.       Jumlah perusahaan banyak dalam industri
  3.       Bebas masuk dan keluar pasar

      Pasar Oligopoli


      pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Oligopoli memiliki struktur pasarnya sendiri.


Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memosisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka. (https://id.wikipedia.org/wiki/Oligopoli)

Karakteristik dari pasar oligopoli :
  1. Hanya sedikit perusahaan dalam industri 
  2. Produknya homogen atau terdefiferensial
  3. Pengambilan keputusan yang saling memengaruhi
  4. Kompetisi non harga

PENDAPATAN NASIONAL

Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun.

KONSEP KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

  • Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara
  • Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

  • Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

  • Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

  • Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.


METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL


Ada tiga metode dalam perhitungan pendapatan nasional yaitu :

  • Metode Output Atau Metode Produksi

Menurut metode ini, PDB adalah total output (produksi) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian. Cara perhitungan dalam praktik adalah dengan membagi-bagi perekonomian menjadi beberapa sektor produksi.

  • Metode Pendapatan

Metode pendapatan memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi.

  • Metode Pengeluaran


Dalam metode pengeluaran, nilai PDB merupakan nilai total pengeluaran dalam perekonomian selama periode tertentu.

MASALAH DAN KETERBATASAN PERHITUNGAN PDB

  • Perhitungan PDB dan Analisis Kemakmuran

Perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran suatu negara, dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk. Angka tersebut dikenal sebagai angka PDB per kapita. Biasanya makin tinggi angka PDB per-kapita, kemakmuran rakyat dianggap makin tinggi.

  • Perhitungan PDB dan Masalah Kesejahteraan Sosial

Perhitungan PDB maupun PDB per kapita juga dapat digunakan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan sosial suatu masyarakat. Umumnya ukuran tingkat kesejahteraan yang dipakai adalah tingkat pendidikan, kesehatan dan gizi, kebebasan memilihi pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik. Makin tinggi PDB per kapita, tingkat kesejahteraan sosial makin membaik. Jadi apabila PDB per kapita makin tinggi, maka daya beli masyarakat, kesempatan lerja, serta masa depan perekonomian makin membaik, sehingga gizi, kesehatan, pendidikan, kebebasan memilih pekerjaan dan masa depan kondisinya makin meningkat.

  • PDB Per Kapita dan Masalah Produktivitas

Angka PDB per kapita dapat mencerminkan tingkat produktivitas suatu negara.

  • Perhitungan PDB dan kegiatan kegiatan ekonomi tak tercatat

Sumber : 


Rahardja, Prathama. Mandala Manurung.2008.Pengantar Ilmu Ekonomi.Jakarta.Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

http://www.ekonomi-holic.com/2014/01/metode-perhitungan-pendapatan-nasional.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional



Wednesday, January 13, 2016

PRODUSEN, PRODUKSI, LEAST COST COMBINATION, ONGKOS, REVENUE, dan KEUNTUNGAN MAKSIMUM

PRODUSEN dan PRODUKSI

Perilaku Produsen atau bisa kita contohkan sebuah perusahaan memiliki banyak analogi dengan perilaku konsumen. Bila konsumen mengalokasikan dananya untuk konsumsi, produsen meanglokasikan dana nya untuk penggunaan faktor produksi atau yang akan diproses menjadi output. Karena itu keseimbangan produsen tercapai pada saat seluruh anggaran habis terpakai untuk membeli faktor produksi. Produsen memiliki pengetahuan yang lengkap (perfect knowledge) atas faktor produksi yang dibelinya, maka dari itu produsen berupaya mencapai tingkat produksi maksimum.

Produksi merupakan pemrosesan input (faktor produksi) menjadi output. Produksi juga berfungsi untuk menghasilkan barang barang konsumsi guna memenuhi kebutuhan manusia. Produsen dalam melakukan kegiatan produksi mempunyai landasan teknis yang didalam teori ekonomi yang disebut "Fungsi Produksi".

Fungsi Produksi adalah suatu persamaan yang menunjukkan hubungan ketergantungan (fungsional) antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output yang dihasilkan.

Produksi Optimal merupakan dimana kita bisa menghasilkan sebuah barang konsumsi atau ouput yang posisi optimal ini nantinya akan dapat tercapai apabila kondisi nya tidak memungkinkan untuk meningkatkan output tanpa harus mengurangi output yang lain. jadi maksudnya disini apabila kita ingin meningkatkan sebuah barang konsumsi maka kita harus mengurangi barang konsumsi yang lainnya ini lah yang dikatakan situasi produksi optimal.

LEAST COST COMBINATION

Least Cost Combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. apakah diantara para pembaca mengenal istilah Isokuan dan Isocost ?? 

Isokuan dan Isocost merupakan model produksi dengan dua faktor produksi variable, nah apakah hubungan nya dengan Least Cost Combination ?? Isokuan merupakan kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi  penggunaan dua macam faktor produksi variabel secara efesien dengan tingkat teknologi tertentu yang menghasilkan tingkat produksi yang sama. Isocost (Kurva Anggaran Produksi) merupakan kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam faktor produksi yang memerlukan biaya yang sama. Jadi Least Cost Combination adalah cara untuk menentukan kombinasi input dan Isokuan dan Isocost adalah kurva dari kombinasi tersebut.


ONGKOS

Ongkos adalah kurva yang menunjukkan saling berhubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. berikut macam macam ongkos :
  • Total Fixed Cost (Onkos Total Tetap), Total Fixed Cost atau yang disebut juga ongkos total tetap adalah jumlah ongkos yang tetap dan yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Sebagai contohnya adalah sewa, penyusutan  dan sebagainya. 
  •  Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total), Total Variabel Cost atau bisa juga disebut ongkos variabel total adalah jumlah ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkah yang dihasilkan. Sebagai contohnya adalah tenaga kerja, ongkos bahan mentah dan sebagainya.
  •  Total Cost (Ongkos Total),Total Cost atau yang lebih dikenal sebagai Ongkos total adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos variabel.
  • Average Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-rata), Average Fixed Cost atau bisa juga disebut ongkos tetap rata-rata adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output.
  • Average Variable Cost (Ongkos Variabel Rata-rata), Average Fixed Cost atau yang lebih dikenal sebagai ongkos variabel rata-rata ini adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.
  • Marginal Cost (Ongkos Marginal), Marginal Ongkos atau bisa juga disebut dengan ongkos marginal yaitu tambahan atau berkurangnya suatu ongkos total karena bertambahnya ataupun berkurangnya suatu unit output.

source gambar : http://yulhanrinto.blogspot.co.id/2013/08/kurva-biaya-dan-bentuknya.html


REVENUE

Revenue merupakan semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau outputnya. Kurva penerimaan adalah kurva yang didalam memproduksi suatu barang.

KEUNTUNGAN MAKSIMUM

Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue). Pengertian dari keuntungan maksimum adalah keuntungan penuh dari output yang telah di produksi sebelumnya.

  • PENDEKATAN TOTAL / TOTALITY APPROACH
          Pendekatan total membandingkan pendapatan total dan biaya total. Pendapatan total adalah sama dengan jumlah unit output yang terjual dikalikan harga output per unit. Implikasi dari pendekatan total adalah perusahaan menempuh strategi penjualan maksimum. sebab makin besar penjualan makin besar laba yang diperoleh.  
  • PENDEKATAN RATA RATA / AVERAGE APPROACH
          Dalam pendekatan rata rata perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata rata dengan harga jual output. laba total adalah laba per unit dikalikan dengan jumlah output yang terjual.
  • PENDEKATAN MARJINAL / MARGINAL APPROACH
          Pendekatan Marjinal perhitungan laba dilakukan dengan membandingkan biaya marjinal dan pendapatan marjinal. laba maksimum akan tercapai pada saat biaya marjinal sama dengan pendapatan marjinal. 

Sumber :
Rahardja, Prathama. Mandala Manurung.2008.Pengantar Ilmu Ekonomi.Jakarta.Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

https://idadwiw.wordpress.com/2012/06/30/macam-macam-ongkos-dan-kurva-ongkos/



Sunday, January 3, 2016

PERMINTAAN, PENAWARAN, PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN, dan KONSEP ELASTISITAS

PERMINTAAN DAN PENAWARAN


Pasar. Siapa yang tidak tau apa itu pasar. Pasar dalam pengertian ilmu ekonomi adalah pertemuan permintaan dan penawaran. Mekanisme pasar adalah proses penetuan tingkat harga berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran. Nah, pada postingan saya kali ini saya bukan untuk menjelaskan apa itu pasar melainkan mengenai permintaan dan penawaran. Apakah diantara saudara saudari pembaca tau apa itu permintaan dan penawaran ? berikut penjelasannya.

  1. Pengertian Permintaan dan Penawaran. 
PERMINTAAN adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu, agar lebih akurat biasanya akan dimasukkan dimensi geografis. Misalnya ketika berbicara tentang permintaan baju batik di Semarang, kita berbicara tentang berapa jumlah baju yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga dalam satu periode waktu tertentu, perbulan atau pertahun di Semarang. 

PENAWARAN adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual) pada berbagai tingkat harga selama satu periode tertentu.

    2.  Hukum Permintaan dan Penawaran

HUKUM PERMINTAAN BILA HARGA SUATU BARANG NAIK, CETERIS PARIBUS, MAKA JUMLAH BARANG ITU YANG DIMINTA AKAN BERKURANG, DAN SEBALIKNYA”.

HUKUM PENAWARAN “SEMAKIN TINGGI HARGA SUATU BARANG, CETERIS PARIBUS, SEMAKIN BANYAK JUMLAH BARANG TERSEBUT  YANG INGIN DITAWARKAN OLEH PENJUAL, DAN SEBALIKNYA”.

     3. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran

Faktor Faktor yang mempengaruhi Permintaan :

  • Harga barang itu sendiri, Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah begitu juga sebaliknya. Hal ini mengingatkan kita terhadap hukum permintaan.
  • Harga Barang lain yang terkait, Harga barang lain dapat mempengaruhi permintaan suatu barang, tetapi kedua macam barang tersebut mempunyai keterkaitan. Keterkaitan dua macam barang dapat bersifat distributif (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap).
    Misalnya dapat kita lihat dari subtitusi dari harga kentang adalah ubi, jagung. Suatu barang menjadi subtitusi barang lain bila terpenuhi paling tidak salah satu syarat dari dua syarat: memiliki fungsi dan kandungan yang sama. Dalam hal ini apabila harga kentang meningkat, harga relatif ubi menjadi lebih murah sehingga permintaan ubi meningkat.
  • Tingkat Pendapatan Perkapita, Tingkatan pendapatan perkapita dapat mencemirkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.
  • Selera atau Kebiasaan, Selera atau kebiasaan juga dapat mempengaruhi permintaa. Contoh nya beras. Meskipun harga beras sama, permintaan beras per tahun di provinsi Maluku lebih rendah dari pada provinsi Sumatra Barat. Karena di Maluku masyaraktnya lebih menyukai sagu, sedangkan di Sumatra Barat masyaraktnya lebih menyukai beras.
  • Jumlah Penduduk, Makin banyak jumlah penduduk makan akan berpengaruh terhadap suatu permintaan barang. Contoh nya beras, karena di masyarakat Indonesia beras merupakan makanan pokok maka permintaan beras berhubungan poitif dengan jumlah penduduk.
  • Perkiraan Harga di masa datang, Bila memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, maka akan lebih baik membeli barang tersebut sekrang dengan harga yang lebih murah sehingga dimasa yang akan datang kita bisa menghemat belanja.
  • Distribusi Pendapatan, Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila distribusi pendapatan buruk. Artinya jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah, sehingga permintaan suatu barang menurun.
  • Usaha Usaha Produsen Meningkatkan Penjualan, Usaha usaha nya tersebut dapat berupa pengiklanan suatu produk yang akan dijual. Dengan adanya pengikalanan maka masyarakat akan mengetahui produk yang kita jual sehingga akan meningkatkan penjualan.

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

  • Harga barang itu sendiri, Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini berhubungan dengan hukum penawaran yang menjelaskan sifat hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah barang tersebut yang di tawarkan penjual.
  • Harga Barang lain yang terkait, Barang barang subtitusi dapat mempengaruhi penawaran suatu barang. Secara umum dapat dikatakan bahwa apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang komplemen, dapat dinyatakan bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang berkurang, dan sebaliknya.
  • Harga Faktor Produksi, Kenaikan harga faktor produksi, seperti tingkat upah yang lebih tinggi, harga bahan baku yang meningkat, atau kenaikan tingkat bunga modal akan menyebabkan perusahaan memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap. Dan juga harga faktor produksi akan memberi pengaruh terhadap keuntungan perusahaan. Apabila laba/keuntungan sebuah industri tidak menarik lagi maka perusahaan akan pinda ke industri lain dan hal ini akan mengakibatkan berkurangnya penawaran barang.
  • Biaya Produksi, Kenaikan harga input akan mengakibatkan kenaikan harga produksi. Jadi apabila biaya produksi meningkat maka produsen akan mengurangi hasil produksi nya, berarti penawaran barang itu berkurang.
  • Teknologi Produksi, Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan barang barang baru. Hubungannya denga penawaran suatu barang, kemajuan teknologi menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.
  • Jumlah Pedagang atau Penjual, Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah.
  • Tujuan Perusahaan, Tujuan sebuah perusahaan adalah memaksimumkan laba, bukan memaksimumkan hasil produksinya. Akibatnya, tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara maksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat produksi yang memberikan keuntungan maksimum.
  • Kebijakan Pemerintah,Kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi penawaran suatu barang dapat kita lihat contoh nya pada rakyat indonesia yang makanan pokoknya adalah beras. Kebijakan pemerintah untuk mengurangin impor beras dan meningkatkan produksi dalam negeri guna tercapainya swasembada beras.

HARGA KESEIMBANGAN

PENENTUAN HARGA KESEIMBANGAN

Harga keseimbangan adalah harga dimana baik konsumen maupun produsen sama sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi dan dijual. Jika harga dibawah harga keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Karena permintaan akan meningkat dan penawaran menjadi berkurang. Sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan menurun.

PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN

PENDEKATAN KARDINAL

Kardinal menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara nominal, sebagaimana kita menghitung berat dengan kilogram / gram dan mengukur dengan meter / centi meter. landuasan dasar dari pendekatan kardinal ini adalah merupakan kepuasan dari konsumsi para pelanggan atau costumer, jadi makin banyak barang yang dikonsumsi maka semakin besar rasa kepuasan.

PENDEKATAN ORDINAL

apabila di pendekatan kardinal sebuah kepuasan tersebut dapat dihitung, berbeda halnya dengan pendekatan ordinal dimana kepuasan tersebut tidak bisa di hitung atau di kuantitatif kan karena kepuasan antara konsumen satu dengan yang lain tidak bisa dikatakan sama, karena kepuasan masing masing konsumen dapat berbeda beda.

KONSEP ELASTISITAS

Berdasarkan faktor faktor yang mempengaruhi permintaan yang sudah dijelaskan diatas ada tiga faktor yang penting yang mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang yaitu, harga barang itu sendiri, harga barang lain, dan pendapatan.
Elasistisitas yang dikaitkan dengan harga barang itusendiri disebut harga price elasticity of demand. Sedangkan elasitisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elasitisitas silang cross elasticity, dan bila dikaitkan dengan pendapatan disebut elasitisitas pendapatan income elasticity.

ELASTISITAS HARGA

Elastisitas harga (Ep) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang apabila harga nya berubah sebesar satu persen.
Faktor faktor yang mempengaruhi elastisitas harga 
  • Tingkat subtitusi, makin sulit mencari substitusi suatu barang permintaan makin inelastis. Dimana inelastis merupakan perubahan permintaan dalam persentase lebih kecil dari pada perubahan harga.
  • Jumlah pemakai, semakin banyak jumlah pemakai, permintaan akan suatu barang makin inelastis.
  • Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen, bila proporsi tersebut besar maka permintaan cenderung lebih elastis. Dimana elastis merupakan perubahan harga barang menyebabkan perubahan permintaan yang besar.
  • Jangka waktu,  jangka waktu permintaan atas suatu barang juga mempunyai pengaruh terhadap elastisitas harga, hal ini tergantung pada apakah barang nya durabel atau nondurabel.

ELASTISITAS SILANG

Elastisitas silang / cross elasticity mengukur persentase perubahan permintaan suatu barang sebagai akibat perubahan harga barang lain sebesar satu persen.

Nilai Ec mencerminkan hubungan antara barang X dan barang Y. Apabila Ec > 0, X merupakan subtitusi Y. Kenaikan harga Y menyebabkan harga relatif X lebih murah, sehingga permintaan terhadap X meningkat. Contoh nya apabila harga ikan naik maka permintaan terhadap daging ayam akan meningkat karena sekarang daging ayam relatif menjadi lebih murah dibanding harga ikan.

Apabila Ec < 0 menunjukkan hubungan X dan Y adalah komplementer. X hanya bisa digunakan bersama sama Y. Penambahan atau pengurangan terhadap X, menyebabkan penambahan dan pengurangan terhadap Y. Jadi kenaikan harga Y menyebakan permintaan terhadap Y menurun yang juga nantinya akan diikuti oleh X. Misalnya bila BBM naik maka kemungkinan permintaan terhadap mobil akan berkurang.

ELASTISITAS PENDAPATAN

Elastisitas Pendapatan / income elasticity mengukur berapa Persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila pendapatan berubah sebesar satu persen.

Pada umumnya nilai Ei positif, karena kenaikan pendapatan (nyata) akan meningkatkan permintaan.
Makin besar nilai Ei elastisitas pendapatannya makin besar.
  •  Ei > 0 merupakan barang normal
  •  Ei antara 0 sampai 1 merupakan kebutuhan pokok
  • Ei > 1 merupakan barang mewah
  • Ei < 0 permintaan terhadap barang tersebut justru menurun pada saat pendapatan nyata meningkat, disebut dengan barang inferrior.



Sumber :
Rahardja, Prathama. Mandala Manurung.2008.Pengantar Ilmu Ekonomi.Jakarta.Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia