TUGAS
II
ILMU
BUDAYA DASAR
BEDAH
CERPEN “SARJANA MUDA”
Dosen : Auliya Ar Rahma
Oleh
Nama :Trinada Willya Citra
NPM : 1A114872
Kelas : 1KA08
SISTEM
INFORMASI
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER TEKNOLOGI INFORMASI
MARET
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Sastra Indonesia, adalah sebuah istilah yang
melingkupi berbagai macam karya sastra di Asia Tenggara. Istilah
"Indonesia" sendiri mempunyai arti yang saling melengkapi terutama
dalam cakupan geografi dan sejarah poltik di wilayah tersebut.
Sastra Indonesia sendiri dapat merujuk pada sastra
yang dibuat di wilayah Kepulauan Indonesia. Sering juga secara luas dirujuk
kepada sastra yang bahasa akarnya berdasarkan Bahasa Melayu (dimana bahasa
Indonesia adalah satu turunannya). Dengan pengertian kedua maka sastra ini
dapat juga diartikan sebagai sastra yang dibuat di wilayah Melayu (selain
Indonesia, terdapat juga beberapa negara berbahasa Melayu seperti Malaysia dan
Brunei), demikian pula bangsa Melayu yang tinggal di Singapura.
Ada 2 macam sastra di Indonesia, diantaranya sastra
lama dan sastra modern. Dimana sastra lama itu merupakan sastra yang lahir dan
tumbuh pada masa lampau atau pada masyarakat Indonesia lama. Sastra lama juga
biasa disebut sebagai sastra klasik. Sastra lama tumbuh dan berkembang seiring
dengan kondisi mssyarakat pada zamannya. Oleh karana itu sastra lama mempunyai
nuansa kebudayaan yang kental dan memiliki corak yang lekat dengan nilai dan
adat istiadat yang berlaku di dalam suatu daerah atau masyarakat tertentu. Beberapa
bentuk karya sastra lama yaitu: syair, pantun, gurindam, hikayat, dongeng dan
tambo.
Sastra Modern merupakan Sastra baru atau sering
disebut juga sastra modern adalah sastra yang muncul dan berkembang setelah
masa sastra lama. Bisa dikatakan bahwa sastra modern dimulai ketika terjadi
perubahan-perubahan yang cukup mendasar terhadap sifat dan ciri khas sastra
yang digunakan masyarakat. Beberapa macam karya sastra modern yang beredar di
masyarakat yaitu: novel, cerpen, puisi, drama dan roman.
Pada makalah saya kali ini saya akan mengupas salah
satu macam sastra modern yang berupa Cerpen dengan judul “Sarjana Muda” yang
dikarang oleh M. Firmansyah.
B. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
a. Cerpen
b. Identitas Cerpen "Sarjana Muda"
b. Identitas Cerpen "Sarjana Muda"
c. Unsur
Unsur Instrinsik dari Cerpen “Sarjana Muda”
d. Unsur
Unsur Ekstrinsik dari Cerpen “Sarjana Muda”
BAB
II
ISI
A. Cerpen
Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen
adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan
langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang,
seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya,
cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti
tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan
fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.
Cerita pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan
dengan novel. Cerita pendek biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian,
mempunyai satu plot, setting yang tunggal, jumlah tokoh yang terbatas, mencakup
jangka waktu yang singkat.
Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang,
ceritanya cenderung memuat unsur-unsur inti tertentu dari struktur dramatis:
eksposisi (pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya); komplikasi
(peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik); aksi yang meningkat,
krisis (saat yang menentukan bagi si tokoh utama dan komitmen mereka terhadap
suatu langkah); klimaks (titik minat tertinggi dalam pengertian konflik dan
titik cerita yang mengandung aksi terbanyak atau terpenting); penyelesaian
(bagian cerita di mana konflik dipecahkan); dan moralnya.
Karena pendek, cerita-cerita pendek dapat memuat
pola ini atau mungkin pula tidak. Sebagai contoh, cerita-cerita pendek modern
hanya sesekali mengandung eksposisi. Yang lebih umum adalah awal yang mendadak,
dengan cerita yang dimulai di tengah aksi. Seperti dalam cerita-cerita yang
lebih panjang, plot dari cerita pendek juga mengandung klimaks, atau titik
balik.
Namun, akhir dari banyak cerita pendek biasanya
mendadak dan terbuka dan dapat mengandung (atau dapat pula tidak) pesan moral
atau pelajaran praktis. Seperti banyak bentuk seni manapun, ciri khas dari
sebuah cerita pendek berbeda-beda menurut pengarangnya. Cerpen mempunyai 2
unsur yaitu:
1. Unsur
Instrinsik
Unsur
intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik
cerpen mencakup:
- Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.
- Latar(setting) adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung.
- Alur (plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita. Alur dibagi menjadi 3 yaitu:
o Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
o Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
o Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.
Alur meliputi beberapa tahap:
o Pengantar: bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.
o Penampilan masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
o Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.
o Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
o Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
- Perwatakan, Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui:
o
Dialog tokoh
o
Penjelasan tokoh
o
Penggambaran fisik tokoh
- Tokoh, Tokoh adalah orang orang yang diceritakan dalam cerita dan banyak mengambil peran dalam cerita. tokoh dibagi menjadi 3, yaitu:
o
Tokoh Protagonis : tokoh utama pada
cerita
o
Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau
lawan dari tokoh utama
o
Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh
utama dan tokoh lawan
- Nilai Amanat,adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.
Unsur Ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi:
- Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
- Latar belakang kehidupan pengarang
- Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan
B. Identitas Cerpen "Sarjana Muda"
- Judul : Sarjana Muda
- Pengarang : M. Firmansyah
- Tahun : 2013
- Sinopsis :
Raka adalah seorang sarjana muda yang baru lulus dari salah satu universitas swasta di Bandung. Ia akan mencari pekerjaan ke Cempaka Mas, Jakarta. Sesampai nya ia di Jakarta, ia mulai mencari pekerjaan dengan optimis dan semangat, namun di tengah perjalanan ia merasa putus asa karena belum ada satu pun yang lolos dari tempat lowongan kerja yang ia kunjungi.
C. Unsur
– Unsur Instrinsik Cerpen “Sarjana Muda”
Berikut
adalah unsur unsur instrinsi Cerpen “Sarjana Muda” karya M.Firmansyah
- Tema : Perjuangan
- Latar (Tempat) : Perjalanan Bandung-Jakarta, Ruko ruko Cempaka Mas
- Latar ( Waktu) : Subuh pagi sampai siang.
- Latar (Suasana) : Haru
- Alur : Alur Maju, terlihat dari jalan cerita yang dimulai dari pagi hari .
- Pengantar : Ketika raka akan berangkat menuju Jakarta, dan meminta izin pada ibunya sebelum berangkat.
- Penampilan Masalah : Raka akan pergi ke Jakarta untuk mencari kerja.
- Puncak Ketegangan : Raka telah sampai di Ruko Cempaka Mas dan mencari lowongan kerja.
- Ketegangan menurun : Ketika raka sudah putus asa mencari lowongan, tiba tiba ibu nya mengirim kan sebuah pesan singkat berisikan semangat agar unutk terus berjuang.
- Penyelesaian : Raka memulai semangat baru, resolusi baru dan tidak akan menyerah.
- Perwatakan
- Raka : Optimis, tidak pantang menyerah, selalu berusaha.
- Ibu raka : Penyayang
- Tokoh : pada cerita “Sarjana Muda” hanya memiliki tokoh protagonis yaitu Raka sendiri. Kemudian juga ada tokoh tokoh pembantu seperti Ibunya, Ibu-Ibu yang berada di angkutan umum, pak polisi, petugas subway, dan security di ruko ruko cempaka mas.
- Amanat : Segala sesuatu yang ingin kita capai hendaknya harus kita lakukan dengan optimis, dan pantang menyerah.
- Nilai Agama : Raka tetap tidak lupa untuk melaksanakan ibadah sholat subuh nya.
- Nilai Sosial :
- Sebelum berangkat, raka meminta izin terlebih dahulu kepada ibunya.
- Agar tidak tersesat raka selalu bertanya kepada Polisi, dan Petugas busway.
- Raka selalu berhati hati dalam perjalanan agar hal hal yang tidak di ingikan terjadi.
- Tanggapan : Tanggapan saya mengenai Cerpen “Sarjana Muda” yang di karang oleh M.Firmansyah memiliki tema, ide pokok yang bagus yaitu mengenai perjuangan, dan juga dari judulnya saja mungkin sudah bisa menarik perhatian para para sarjana muda dan mahasiswa mahasiswa yang akan lulus. Namun, disni sangat disayangkan bahwa akhir ceritanya tidak dijelaskan dengan jelas. Sehingga nantinya akan membuat para pembaca penasaran dengan ending cerita tersebut.
BAB III
KESIMPULAN DAN
SARAN
A. Kesimpulan
Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen
adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen memiliki dua unsur
diantaranya, unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur instrinsik
diantaranya adalah tema, latar, alur, watak, tokoh, dan amanat. Unsur
Ekstrinsik diantaranya adalah nilai agama, nilai budaya, nilai politik, nilai
ekonomi, nilai sosial, dan latar belakang pengarang serta keadaan sosial saat
cerita tersebut diangkat.
Pada makalah bedah cerpen “Sarjana Muda” ini dapat
kita simpulkan bahwa Raka adalah seorang sarjana muda yang berasal dari bandung
dan lulusan dari salah satu universitas swasta. Ia menempuh perjalanan Bandung
– Jakarta untuk mencari kerja. Dengan doa dan dukungan ibunya, Raka tetap
semangat mencari pekerjaan walaupun ditengah perjalan ia sempat berputus asa.
Dari cerpen “Sarjana Muda” ini kita dapat mengambil
sebuah pelajaran bahwa dalam mencapai sesuatu yang kita inginkan atau yang kita
capai seperti halnya cita-cita kita haruslah tetap semangat dan optimis, jangan
sampai berputus asa. Karena pepatah mengatakan berakit rakit kehulu,bersenang senang kemudian, biarlah kita
bersusah suah dahulu jika nantinya kita akan merasakan senang yang luar biasa.
B. Saran
Cerpen “Sarjana Muda” karangan M. Firmansyah ini
bagus untuk mahasiswa yang akan lulus dan orang orang yang akan mencari kerja
karena kita bisa mengambil hal positif dari semangat juang tokoh raka dalam
cerita ini. Namun alangkah sebaiknya pengarang menyelesaikan cerita nya,
sehingga tidak memiliki akhir yang membingungkan.
Dan
juga kita bisa mengambil bagaimana nsemangat juang tokoh raka selanjutnya
mencari pekerjaan dalam cerita ini,
apakah si tokoh utama dengan semangat juang nya tersebut akhirnya mendapatkan
pekerjaan atau pun tetap tidak mendapatkan pekerjaan yang dia inginkan.
DAFTAR
PUSTAKA